Kamis, 26 Maret 2015

Pulau Kanawa, Nusa Tenggara Timur

 

Jauh jalur ditempuh di Pulau Flores yang merentang sepanjang lebih dari 300 kilometer, selayaknya telah menguntai puluhan kenangan berpetualang yang tak terlupakan. Seperti setumpuk perhiasan yang terkumpul dari Maumere hingga Labuan Bajo, menyimpannya harus di dalam sebuah keranjang yang sama berharganya. Mengunjungi Pulau Kanawa seolah menyiapkan keranjang berharga yang akan membuat semua petualangan di Pulau Flores menjadi sebuah kesempurnaan. Terletak sekitar 15 kilometer dari Labuan Bajo, Pulau Kanawa menyendiri dalam luasnya lautan di sekeliling Taman Nasional Komodo sehingga luas pulaunya yang 32 hektar seperti tak begitu berarti. 


Akan tetapi, tetap saja bukit batu yang ditumbuhi belukar dan rumput kering di musim kemarau ini bagaikan dialek Italia yang menggoda. Birunya laut yang dibatasi warna hijau kebiruan di bibir pantainya menyeret rasa penasaran seolah gravitasi bumi. Pulau Kanawa awalnya dibina oleh seorang warga Labuan Bajo, pulau ini diserahkan pengelolaannya pada orang Italia yang mengembangkan 14 bungalow di kaki bukit batu yang menerawang ke arah pantai. Sebuah dermaga kayu cukup untuk melabuhkan beberapa perahu kecil menjulurkan sambutannya hingga tepi karang dan tebing bawah laut. Biru bercampur hijau tepat mengulas kaki gazebo di ujung dermaga. 


Tak salah lagi, terumbu karang seluas areal yang melingkari pulau itu tumbuh subur, berbinar mengundang mereka yang mendekat. Setelah menyinggahi Pulau Rinca dan Komodo yang membuka cakrawala pengetahuan fauna Indonesia, setengah lingkaran jam tak perlu dihabiskan terlalu cepat hingga terbenam Matahari di Labuan Bajo. Pulau Kanawa dengan kemewahan langit, pantai, dan terumbu karangnya adalah perhiasan sebelum pergi pulang. Bersoleklah dengan pengalaman satu lagi di jernihnya air dan warna-warni ikan yang bermain di antara bunga laut, terumbu karang, dan bukit pasir di bawah laut. Di Pulau Kanawa saat menjelang sore, air lautnya surut dimana Anda dapat mengambil bintang laut dan kepiting kecil yang ada di pesisir pantai. Kejadian ini adalah hal rutin terjadi saat air laut surut. Bila jatuh hati pada pandangan pertama saat menatap Kanawa, singgahlah untuk menanyakan kemungkinan  bermalam di salah satu bungalownya karena itu adalah ide yang paling baik. 


Dibangun di antara bibir pantai yang jernih dan bukit menjulang, bungalow tersebut dilengkapi tempat tidur nyaman, berkelambu putih dan tempat tidur ayunan yang diapit dua pohon rindang, siap mengakomodir keinginan Anda untuk berlabuh. Kursi beanbag disusun seperti bioskop di pantai, lengkap dengan peneduh alami menghadap langit menguning saat sunset. Beach café bernama Starfish dan satu lagi di bibir pantai bernama KB’s bar memutar lagu penuh semangat, mengingatkan setiap pengunjung untuk tetap ceria. Perahu dari Labuan Bajo selalu datang pada jam yang telah ditetapkan dan juga berangkat dari pulau ini pada jadwal yang dipatuhi. Pengunjung yang bermalam di sini tak perlu lagi membayar ongkos perahu yang melaut 45 menit dari Kanawa ke Labuan Bajo karena telah termasuk tarif bermalam. Penyelamkah Anda? Bergegaslah untuk menemui manta ray, hiu paus, dan mola-mola di antara jadwal pertemuan lain dengan parrot fish yang memiliki bejolan besar di kepalanya. Kuda laut pigmi dan beraneka ragam nudibranch adalah hal lain yang mudah ditemukan di sini beserta penyelam lainnya yang selalu bertukar pengalaman sambil menyeruput minuman dingin di Starfish café. Untuk melihat dimana Anda perlu meluncur ke kedalaman air yang memesona, silakan lihat di www.kanawaislandresort.com  dan http://kanawaislanddiving.com


TRANSPORTASI
Pulau Kanawa dapat dijangkau dengan perahu bermesin dari  Labuan Bajo. Lama perjalanan sekitar 40 menit. Kapal tersebut berangkat pukul 12.00. Pilihan lain Anda dapat menggunakan speed boat dengan biaya Rp60.000,-.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar