Kamis, 09 April 2015

Pantai Balekambang, Jawa Timur

  
Sebuah pura Hindu anggun berdiri pada sebuah batu raksasa yang menghadap ke samudera luas dan pasir putihnya merangkul gelombang yang datang ke pantai. Pemandangan yang cantik ini bukan di Tanah LotBali, melainkan pemandangan  spektakuler Pantai Balekambang di sebelah selatan Kabupaten Malang. Pantai indah yang tersembunyi ini melengkapi deretan tujuan wisata memukau di Jawa Timur selain Gunung Bromo dan Kota Batu. Pantai Balekambang tepatnya berada di Desa Srigoco, Kecamatan Bantur, sekira 70 kilometer arah selatan Kota MalangPantai Balekambang ditandai dengan tiga pulau batu yang dinamai sesuai karakter pewayangan, yaitu: Pulau Anoman, Pulau Wisanggeni, dan Pulau Ismoyo. 


Pulau Wisanggeni terhubung ke pantai dan Pulau Ismoyo oleh jembatan beton sepanjang 100 meter. Di Pulau Ismoyo berdiri dengan anggunnya Pura Amerta Jati atau juga dikenal sebagai Pura Ismoyo. Pura ini memiliki karakteristik yang berbeda dari pura-pura Hindu di Bali namun memiliki pemandangan candi di pulau batu berikut jembatan penghubungnya yang menantang laut biru yang luas tak kalah cantik. Kecantikan dan pesonanya semakin spektakuler saat Matahari terbenam di balik cakrawala; menyuguhkan siluet pura berlatar langit senja berwarna kuning keemasan. Pura Amerta Jati atau Pura Ismoyo ini dibangun tahun 1985 oleh Bupati Malang, Edi Slamet. Didesain mengikuti Pura Tanah Lot yang terkenal di Bali, pura ini juga merupakan tempat suci bagi pengikut Hindu, tempat dilaksanakannya ritual keagamaan. Salah satu ritualnya Jalani Dhipuja yang dilakukan tiga hari sebelum ritual Nyepi, sebagai bagian dari rangkaian merayakan Saka atau Hindu Tahun Baru. Puncak utama dari ritual Jalani Dhipuja adalah Jolen Larung, yaitu melarung persembahan ke laut sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan untuk semua berkat-Nya dan untuk mengusir kemalangan di masa yang akan datang.Meskipun lokasinya terpencil, Pantai Balekambang memiliki semua fasilitas yang diperlukan wisatawan. Mulai dari warung makanan, restoran, penjaga pantai, toko suvenir, toilet umum, hingga penginapan sederhana.


AKOMODASI
Sebagian orang yang berjiwa petualang lebih memilih untuk mendirikan tenda di tepi pantai tetapi jika Anda menginginkan akomodasi maka terdapat penginapan sederhana yang terletak di dalam lokasi Pantai Balekambang itu sendiri. Adapun kisaran harga kamar mulai dari Rp150.000,- hingga Rp200.000,-. Apabila Anda lebih suka tinggal di hotel berbintang dengan fasilitas lebih lengkap maka dapat menyambangi di Kota Malang. Berikut beberapa daftar hotel yang dapat menjadi pilihan.


TRANSPORTASI
Karena lokasinya terpencil, yakni di pantai selatan di Kabupaten Malang maka cara terbaik untuk sampai di Pantai Balekambang adalah dengan menyewa mobil dari Malang atauSurabaya. Perjalanan dari Surabaya ke Malang akan memakan waktu sekira 2 hingga 3 jam tergantung pada kondisi lalu lintas. Dari pusat kota Malang, dibutuhkan waktu sekira 2 hingga 3 lagi sebelum Anda sampai ke Pantai Balekambang.  Ada dua rute alternatif untuk mencapai Pantai Balekambang. Pertama adalah dengan mengambil rute Malang-Kepanjen yang akan melintasi Gondanglegi, Pagelaran, Bantur, Sri Gonco Desa, sampai Anda mencapai Pantai Balekambang. Kedua adalah rute Malang-Bululawang lewat Gadang dan Kendalpayak sampai Anda mencapai Gondanglegi. Dari Gondanglegi jalur yang dilalui sama dengan jalur pertama. Penunjuk arah mulai dari Kota Malang dan di semua persimpangan utama di sepanjang jalan sudah ada dan jelas sehingga Anda tidak perlu khawatir tersesat. Perlu diingat bahwa saat mendekati lokasi (dari Desa Srigonco ke Pantai Balekambang), jalur perjalanan sedikit bergelombang dan ruas jalan pun sempit. Terdapat pula beberapa tikungan tajam dan berliku. Pemandangan di kiri-kanan jalan didominasi pohon jati hingga Anda mencapai pintu masuk ke pantai.


KEGIATAN
Pantai Balekambang yang berjarak sekira 70 kilometer dari Kota Malang adalah destinasi pantai yang layak untuk dikunjungi. Pantainya yang indah, cocok sebagai tempat rekreasi atau sekedar menikmati pemandangan. Bentang pantai berpasir putih sepanjang 2 kilometer berpadu dengan suara ombak yang mengamuk memukul pantai menyajikan keindahan yang unik. Di pantai ini juga berjejer pepohonan sebagai tempat berteduh bagi pengunjung dari sengat Matahari. Hal tersebut menjadikan pantai cantik ini sebagai tempat sempurna untuk berbaring dan melepaskan kepenatan rutinitas sehari-hari perkotaan. Selain bersantai di pasir putihnya, di pantai yang dangkal ini Anda juga dapat berenang atau hanya bermain-main di perairannya. 


Akan tetapi, perlu berhati-hati jangan sampai berenang melewati batas aman yang ditandai dengan bendera merah. Pantai ini terkenal karena pusaran arus bawahnya. Kegiatan lain yang tak boleh dilewatkan adalah menantikan Matahari tenggelam, lalu mengabadikan siluet keindahan pura Hindu yang bentuknya berbeda dari pura di Bali namun sekilas lebih mirip dengan candi-candi kuno di Jawa Timur.  Untuk menikmati suguhan wisata budaya atau religi, datanglah ke pantai ini 3 hari menjelang Perayaan Nyepi. Pada hari itu akan diadakan upacara Jalani Diphuja di Pura Amerta Jati, yaitu upacara pembersihan diri yang merupakan rangkaian perayaan Nyepi. Pada ritual tersebut, akan ada upacara melarung sesajen ke laut sebagai persembahan rasa syukur kepada Tuhan dan sekaligus memohonkan keselamatan untuk masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar