Pantai Mandorak adalah salah satu pantai yang bisa dikatakan sebagai pantai yang “tersembunyi”, memiliki pesona alam yang sangat indah dan cukup tenang. Mandorak beach terletak di desa Pero Batang, kecamatan Kodi, kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Berjarak 42 Km dari Tambolaka Ibukota kabupaten Sumba Barat Daya, jalan sudah beraspal dan sekitar 4 km jalan masih pengerasan menuju obyek. Belum ada angkutan umum menuju obyek wisata dan harus menyewa travel atau ojek. Anda bisa menempuh waktu kurang lebih 30 menit dari pero batang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Mandorak juga dijadikan wisata diving oleh wisatawan mancanegara. Sayangnya pengelolaan oleh pemda belum maksimal, resort dan fasilitas lainnya masih dikelola oleh yayasan watu mandorak yang merupakan milik wisatawan perancis. Pantainya memiliki hamparan pasir putih yang bersih dan menyala seperti mutiara. Anda akan kerasan untuk berlama-lama di pantai ini. Penduduk lokal biasanya menaruh perahunya di dekat pantai sehabis melaut. Menarik perahu besar mereka berama-ramai agar aman dari gelombang pantai yang bisa menyeret perahu mereka. Menjelang senja, jangan buru-buru meninggalkan pantai, luangkan waktu sejenak untuk melihat megahnya pemandangan sunset di pantai mandorak – Nusa tenggara timur.
Berlatar tebing-tebing tinggi, pengalaman mengunjungi pantai Watu Mandorak yang terletak di daerah Sumba Barat Daya ini sungguh mengesankan. Warna toska yang mendominasi pantai menunjukkan beningnya pantai ini. Keelokan tebing tebing menambah suasana menjadi semakin sejuk, pantai terlihat lebih degan warna toska yang menjadi ciri khas pemandangan pantai ini. Selain itu, terdapat curug yang biasanya digunakan untuk mandi. Banyak sekali akomodasi di pantai ini, salah satunya adalah bungalow atau mandorak bunglow. Ombak di pantai ini juga keras ciri dari daerah pantai di pesisir Selatan. Namun di tempat ini terdapat curug yang dapat digunakan untuk mandi. Walaupun akses menuju tempat ini sulit dijangkau, namun telah terdapat satu bangunan milik yayasan Watu Mandorak yang dibangun oleh seorang berwarga negara Perancis. Untuk menuju ke tempat ini disarankan menggunakan kendaraan yang sudah dobel gardan (FWD) untuk berjaga-jaga medan yang sering berlumpur. Pantai Mandorak yang berdekatan dengan lokasi Danau Waikuri. Sangat sulit medan nya, jangan berharap dapat dengan mudah mencapai dua spot luar biasa ini karena jalanan yang dilalui cukup cadas walau bisa dijangkau dengan mobil hingga ke bibir jalanan sempit. Bahkan tidak semua penduduk asli tahu keberadaan pantai dan danau ini.
lokasi
Dari bandara Tambolaka, wisatawan hanya punya dua pilihan transportasi: menyewa ojek motor atau mobil. Jika berkunjung bersama rombongan 4 hingga 5 orang, lebih baik menyewa mobil. Sebab, biayanya menjadi lebih murah per orang. Tarif menyewa mobil dari bandara menuju Pantai Mandorak sekitar Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu. Sedangkan untuk ojek motor, tarifnya Rp100 ribu hingga Rp 150 ribu. Tarif ini tidak tetap, tergantung kemampuan wisatawan menawar. Dibandingkan tempat wisata di daerah lain, tarif ini memang terbilang mahal.
Namun wajar, mengingat jarak tempuh yang sangat jauh, yakni memakan waktu hampir tiga jam. Apalagi kondisi jalan masih buruk. Jalan utama dari Bandara Tambolaka ke Desa Kalenarongo memang sudah diaspal, meskipun banyak bagian yang rusak. Namun akses dari jalan utama menuju pantai, belum tersentuh pembangunan sama sekali. Jalanannya sempit, hanya sekitar 1,5 meter, dipenuhi kerikil dan bebatuan. Tak hanya itu, reliefnya menanjak dan menurun. Perlu kehati-hatian untuk melewati jalan ini jika tidak ingin kendaraan rusak atau tergelincir, terutama untuk sepeda motor. Selain itu sebagian jalan ditutupi tanaman liar yang tumbuh tinggi. Meskipun perlu pengorbanan mencapai tempat wisata alam ini, namun wisatawan tidak akan kecewa. Hamparan laut dari ketinggian menjadi pemandangan utama pantai ini. Batuan karang yang menjorok ke laut, pasir putih, air yang bening laksana kristal, membuat pantai ini begitu molek bak perawan yang belum tersentuh riak kehidupan. Rumah khas adat Sumba yang dididirikan oleh warga Prancis, warga menyebutnya rumah alang di Pantai Mandorak. Suasana yang sepi dan hening, menawarkan kepada wisatawan untuk menikmati alam secara eksklusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar